A. Pengantar
B. Objek Wisata TNTP
Lokasi dan obyek wisata Taman Nasional Tanjung Puting
(TNTP) yang banyak di kunjungi,
diantaranya adalah :
a.
Tanjung
Harapan
Tanjung
Harapan merupakan pintu masuk kawasan TNTP dari sebelah barat melewati Kumai.
Wilayah ini merupakan juga zona pemanfaatan yang dikembangkan untuk kegiatan
wisata alam yang dilengkapi dengan pusat informasi, wisma tamu, hotel dan
menara pengintai. Daerah ini memiliki
potensi wisata berupa :
- Jalur Tracking Tanjung Harapan – Pondok Tanggui sejauh 22 Km yang melintasi berbagai tipe hutan yang ada di TNTP.
- Demplot tanaman obat dan anggrek
- Bird Watching
- River Crusing sambil menyaksikan berbagai jenis primata di tepian Sungai Sekonyer seperti Bekantan (Nasalis larvatus) dan Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
b.
Pesalat
dan Beguruh
c.
Pondok
Tanggui
Wilayah ini merupakan zona pemanfaatan khusus
untuk rehabilitasi Orangutan remaja dan semi liar. Lokasi rehabilitasi
Orangutan di TNTP ini merupakan daya tarik tersendiri karena pada jam-jam
tertentu dilakukan atraksi pemberian makan (Feeding)
kepada Orang utan.
d.
Camp
Leakey
Camp Leakey merupakan zona pemanfaatan khusus
yang menjadi tempat penelitian serta rehabilitasi Orang utan dewasa. Pada awalnya merupakan lokasi penelitian
mahasiswa bernama Birute M.F Galdikas pada tahun 1971 yang didukung oleh
Direktorat PPA (Ditjen PHKA saat ini) cocok sebagai tempat kunjungan wisata
singkat untuk melihat Orangutan rehabilitan baik yang sudah liar maupun semi
liar. Tempat ini juga juga
seringkali didatangi kru-kru film dari dalam dan luar negeri untuk dijadikan
lokasi pengambilan film dokumenter mengenai Orang utan dan Hutan Kalimantan.
Rehabilitasi/Peliaran Orangutan hasil kerjasama Ditjen PHKA dengan OFI yang
dipimpin oleh Prof. Dr. Birute M.F Galdikas, melalui kegiatan feeding yang pada
awalnya sebagai pakan tambahan bagi Orangutan rehabilitan hasil sitaan /
penyerahan dari masyarakat, agar bisa survive dengan mengandalkan suplay
makanan di alam aslinya, dalam perkembangannya ternyata menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan,
oleh karena itu KEGIATAN FEEDING bagi orangutan
tetap berlangsung sampai saat ini dan merupakan
atraksi utama dari Camp Leakey.
Di wilayah ini juga terdapat jalur Tracking
untuk melihat vegetasi hutan sekunder
dataran rendah kalimantan. River Cruising
secara langsung menyertai awal perjalanan menuju Camp Leakey dengan melintasi sungai sekonyer kanan yang berwarna
hitam jernih.
e.
Pondok
Ambung
Pondok Ambung merupakan stasiun riset untuk
penelitian berbagai flora dan fauna pada semua tipe habitat yang terdapat di TNTP.
Banyak peneliti dari dalam negeri maupun luar negeri melakukan penelitian di
tempat ini, diantaranya penelitian tentang Buaya Sapit (Tomistoma Schelegelii), Bekantan (Nasalis larvatus), berbagai jenis ular dan satwa lainnya.
f.
Sungai
Buluh Besar dan Sungai Buluh Kecil.
Sungai Buluh Besar dan Kecil masuk ke dalam
zone pemanfaatan terbatas yang mempunyai panorama alam yang sangat indah,
apalagi menjelang matahari terbenam. Disini masih terdapat Orang utan liar dan
sangat cocok untuk kegiatan pengamatan burung (Bird Watching). Akses menuju
tempat ini agak sulit karena harus melewati laut yang perlu diperhitungkan
gelombangnya. Untuk berkunjung ke tempat ini disarankan pada musim kemarau
yaitu antara bulan juni-september.
g.
Sungai
Sekonyer
Potensi wisata yang ada di TNTP tidak
didukung oleh kondisi Sungai Sekonyer yang merupakan pintu masuk wisatawan dari
Pangkalan Bun karena tercemar limbah penambangan emas/ puya di hulu sungai. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Maria T. Indarwati dkk dari Program Studi Ilmu
Lingkungan, Universitas Udayana tahun 2007 menunjukkan bahwa Kondisi Sungai
Sekonyer dari hulu sampai hilir tercemar akibat logam berat. Logam berat yang berpotensi mencemari Sungai Sekonyer
adalah : Seng, Kadmium, Tembaga dan Merkuri.
D. Akses Menuju Obyek Wisata Alam
Untuk
menuju Taman Nasional Tanjung Puting bisa ditempuh melalui beberapa alternatif
diantaranya :
a. Melalui
Pangkalan Bun
Pangkalan bun merupakan ibukota Kabupaten
Kotawaringin Barat memiliki Bandar Udara Iskandar yang dilalui penerbangan
langsung dari Jakarta maupun Semarang. Maskapai yang melakukan penerbangan ke
Pangkalan Bun diantaranya : Trigana Air, Kalstar, Merpati.
b. Melalui
Palangkaraya
Palangkaraya merupakan
ibukota Propinsi Kalimantan Tengah yang banyak dilalui penerbangan langsung
dari berbagai kota besar di Indonesia sepeti Jakarta, Semarang, Surabaya.
Maskapai yang melakukan penerbangan langsung ke Palangkaraya diantaranya adalah
Garuda Indonesia, Lion Air, Batavia air, Sriwijaya Air, Merpati. Dari
Palangkaraya menuju Pangkalan Bun bisa ditempuh melalui perjalanan darat selama
± 10 jam.
Dari Kota Pangkalan Bun ini perjalanan
dilanjutkan menuju Kumai yang
ditempuh dengan taksi umum atau mobil carteran selama ± 30 menit. Kumai
merupakan kota pelabuhan yang juga melayani rute perjalanan laut menuju
Semarang dan Surabaya menggunakan kapal laut.
Setelah
sampai di Kecamatan Kumai, menuju Taman Nasional Tanjung Puting, transportasi
yang bisa digunakan ada dua macam yakni klotok dan speed boat. Klotok
untuk pengunjung yang lebih menginginkan perjalanan yang santai dan lebih
menikmati panorama alam. Speed boat
untuk pengunjung yang ingin langsung
menuju obyek utama. Perjalanan wisata
yang dapat ditempuh oleh pengunjung untuk menikmati objek-objek wisata yang ada
ditaman nasional tanjung puting adalah dengan rute sbb :
- Kumai—Tanjung Harapan (20 km), membutuhkan waktu tempuh 0,5 jam dengan menggunakan speed boad dan 1,5 jam dengan menggunakan klotok.
- Kumai—Pesalat (23 km), membutuhkan waktu tempuh 35 menit dengan menggunakan speed boat dan 1 jam 45 menit dengan menggunakan klotok.
- Kumai—Pondok Tanggui (30 km), membutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan menggunakan speed boat dan 3 jam dengan menggunakan klotok.
- Kumai—Camp Leakey (40 km), membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dengan menggunakan speed boat dan 4 Jam dengan menggunakan klotok.
0 komentar:
Posting Komentar